Bila kita memandang ke arah Utara kota Bandung akan mudah terlihat sebuah gunung berbentuk segitiga sama kaki. Itulah gunung Palasari, disebelah kiri belakangnya akan tampak gunung Bukittunggul dan disebelah kanannya adalah gunung Manglayang. Walau bukan gunung berapi dan tampak mungil, gunung Palasari sebenarnya menyimpan kekuatan alam yang destruktif. Kawasan ini merupakan salah satu sesar aktif di pulau Jawa yang berhubungan dengan aktivitas gunung Sunda purba. Seperti diketahui setelah gunung Sunda purba meletus dengan dahsyat, disekitar kaki gunungnya tumbuh gunung-gunung parasit seperti Bukittunggul dan Palasari.
Selain hutannya yang lebih homogen, tak ada yang aneh di gunung Palasari. Hutan pinus dan kebun kopi mendominasi hingga mendekati puncak, semak belukar dan pepohonan besar yang lebih heterogen baru dijumpai menjelang puncak. Dulu saat masih suka camping disini pada jaman kuliah, hanya pinus yang mendominasi kaki gunungnya. Kini kebun kopi tampak menjadi salahsatu tanaman andalan para petani disini, tumbuh di setiap celah pepohonan pinus.
Seperti biasa, kami memulai lari dari warung di Gunung kasur. Jalan koral kebun kina merupakan awal medan lari sebelum belok kiri ke hutan pinus di jembatan. Jalur lari yang kami lalui adalah setapak didalam hutan pinus dan kebun kopi. Berbeda dengan medan lari di perkebunan kina yang sering harus melewati koral, disini medannya berupa tanah hutan yang empuk memanjakan telapak kaki. Keteduhan yang disediakan oleh pepohonan pinus dan hawa segar pegunungan membuat lari menjadi lebih mengasyikkan.
Di area pinus Palasari kita harus cukup berlapang dada dengan beberapa lokasi jalur yang rusak oleh sepeda motor trail. Perlawanan pasif para pekebun terhadap aktifitas motor trail ini tampak jelas dengan larangan masuk di beberapa lokasi kebun. Tampaknya perilaku kurang arif para motor trailer ini akan selalu kita jumpai di banyak jalan setapak. Jangan sampai rusaknya jalur oleh motor trail menyurutkan semangat untuk terus berlari. Suasana pegunungan dan aroma hutan mengobatinya dengan instan.
Jalur melipir kontur gunung Palasari yang kami lewati hanya berjarak 5 km. Namun trek lari 10 km bisa diditambahkan dengan menggabungan antara trek lari di area gunung Kasur di sebelah kanan jalan dan gunung Palasari di kiri jalan. Banyak jalur setapak dan persimpangan yang dijumpai mengarah ke segala arah. Terus terang tak semua jalur yang kami coba disini, namun dengan memperhatikan kontur ikuti saja insting untuk kembali kearah warung. @districtonebdg